Rabu, 27 April 2011

She's Name is Victorya


Hari ini kakiku melangkah teramat berat untuk berangkat menuju sekolah baruku ma. Tentu saja ini semua aku rasakan karena aku trauma dengan keadaan dilingkungan sekolah sekolah yang sebelumnya.  Yah kalian pasti menyangka kenapa sekolah-sekolah lainnya, bokap gue adalah seorang pengusaha yang sangat sukses dan punya banyak perusahaan dimana mana samape sampe gue harus ngikutin si bokap kemanapun dia pergi. Oh ya kenalin nama gue Imelda Victoria Swan, yah kalo dari nama gue sih lo pasti bisa nebak gue blesteran. Bokap hue asli Canada dan nyokap gue tercinta asli Indonesia tentunya.
Jujur aja gue bisa dibilang cewek yang sempurna dengan status sosial yang uda gak perlu dipertanyakan, gue juga mempunyai fisik yang sangat mendukung. Gue tinggi, rambut gue terawat panjang, gue juga langsing, dan pokoknya perfect deh.. (menurut gue.. hihii..). tapi sebenarnya gue benci dengan hidup ini, semua orang yang ada disekitar gue GAK PERNAH TULUS !! mereka nghargai gue hanya demi uang yang gue punya. Dan ini yang membuat sikapku selalu jutek sama orang lain.   
Bel sekolah uda bunyi dan Imel masih berjalan dengan santai menuju ruang kepala sekolah. Saat hendak masuk gerbang seorang cowok menabrak Imel hingga jatuh, dan yang membuat imel semakin geram karena cowok itu minta maaf sambil berlari. “kenapa sih dia? Dia kira gue karung gitu  main nabrak seenak jidatnya aja. Dasar kampungan” Imel mengomel sambil berjalan menuju ruang kepala sekolah. “permisi..” Imel mengetuk pintu kepala sekolah “iya silahkan masuk nak, “ Kepala sekolah mempersilahkannya duduk dan ia langsung duduk “kamu Imelda Victorya Swan?” tanya si bapak sambil membaca kertas yang ad ditangannya. Imel menggangguk dan si bapak langsung menelpon seseorang ”iya bu, ini muridnya sudah datang. Iya” si bapak menutup telponnya dan menghadap Imel lagi “ok saya bisa panggil kamu apa nak?”tanya Kepala Sekolah dengan lembut “bapak bisa panggil saya Imel” dengan logat cuek. “oh bu Rina ini silahkan langsung diajak ke kelas, Imel ini adalah wali kelas kamu.” Ucap pak Kepala sekolah. “terimakasih pak.” Ucapnya sambil tersenyum cantik sekali dengan kedua lesung pipit dikedua pipinya.
Bu rina sudah memegangi pintu kelasnya dan berkata “apa kamu siap?” “tentu saja” jawab Imel enteng. Mereka berdua masuk kedalam kelas dan kelas langsung hening melihat kehadiran Imel yang harus diakui membuat semua yang melihatnya langsung luluh. (haha.. lebay de). “selamat pagi anak anak, hari ini kalian kedapatan murid baru yang sangat cantik dia baru pindah dari New York, silahkan perkenalkan namamu nak” Imel tersenym dan mulai bicara “ok, hallo everybody my name is Imelda Victoria Swan, I moved from Baldwin Senior High School located in Baldwin, New York. and I'm going to school here for a long time probably. and I hope you guys can consider me like any other student.” Bu Rina yang mengajar bahasa Inggris tersenyum “well, what do you mean about your word ‘school herefor a long time’?” murid yang lainya juga mengangguk setuju, dan imel tersenyum sambil menjawab “yeah, Do you know what my father? he is a businessman who is very busy so that he often moved out of the country to take care of his work”. Mam Rina bangun dari kursinya dan berkata pada muridnya “ok, any question?” Rendy mengacungkan tangannya “yes, please” ucap Imel dengan nada datar “hhmm,, a..a.. do you have a boyfriend?” seisi kelas langsung bersorak ramai Imel menjawab dengan ekspresi jengkel “this is my privacy”. Mam Rina menenangkan muridnya dan memintanya untuk duduk disamping Siska gadis kecil yang sangat polos.
                Bel istirahat bunyi Imel akan pergi ke kantin tapi Siska memegang tangannya Imel bertanya dengan jutek, “ada apa?” Siska menatapnya ia kagum dengan kecantikan Imel “kantin, ada apa?” “apa mau kutemani” melihat Siska dengan wajah ilfeel “gak perlu”. Imel meninggalkan Siska begitu saja tapi ia malah terus mengikuti Imel, dan akhirnya ia biarkan saja. “ok, sekarang kamu sudah berada dikantin bersamaku apa yang kau mau?” “kita bersahabat” Imel tersenyum mengejek pada Siska “kenapa?” “gue gak butuh sahabat.” “tapi kenapa?” Imel mengacungkan telunjuknya “kalo lo masih pengen duduk disini jangan ganggu gue dengan kata-kata konyoL lo itu tau!”
                Yah seperti biasanya dimana Imel berada disana pasti ada cowok yang menggodanya. Saat Imel berjalan menuju kelas ia berpapasan dengan Kelvin, cowok terpopuler disekolah itu. “siapa sih itu?” tanya Imel pada Siska “oh itu kak Kelvin, dia sangat populer disini, lo tau hampir semua cewek disini suka sama dia.” “lo juga?” Siska tersenyum dan menunjuk ke arah lain yaitu Rizky cowok yang menabraknya tempo hari “lo suka anak kayak gitu?” tanya Imel dengan nada merendahkan “iya, dia sangat baik.” Siska tersenyum dan bertanya lagi “kamu mau ikut ekskul apa?” Imel duduk diatas bangku taman “hhmm.. apa ya? Cheerleader aja deh ada gak?” “pasti ada tapi, kalo lo mau masuk cheer lo harus lulus test dan yang ngetes itu kak Silvi, lo tau gak dia siapa?” “siapa?” siska menarik nafasnya dan melanjutkan bicara “dia itu ketua Cheer, dia itu sangat cantik dan populer disekolah ini, tapi.. semenjak ada lo, dia uda gak seberapa populer” “oh, ok. Kapan ekskulnya, lo ikut ekskul apa?” “gue ikut Karya Ilmiah, hari sabtu jam 7an deh kalo gak salah.

Sekolah baru, ternyata gak seburu yang gue kira disini mereka lebih pemalu. Mungkin bisa dibilang mereka mempunyai sopan santun, bahkan mereka tak tampak wajh wajah pengen manfaatin gue. Apalagi kalo gue liat Sisca jadi tambah kasihan gue jadi inget sama almarhum mama.. :’(
Aku merindukanmu ma, aku kesepian, seperti biasa papa sibuk dengan kerjanya sendiri ma.. aku sendirian, bahkan aku belum bisa percaya pada seorang teman. Aku sayang mama.. :’(

imel duduk dipinggiran lapangan basket yang tampak sangat sepi, benar saja masih jam 6 dan sekarang hari sabtu, kemungkinan siswa pada muncul ya jam 7an gitu deh. Imel menghapus air matanya ia menutup buku diarynya dan memasukan kembali kedalam tas. Tampak dari kejauhan Kelvin mengendarai motor gagahnya dan memarkirkan dipinggiran lapangan dekat dengan Imel. Imel bangkin dan hendak meninggalkan tempat itu. Kelvin yang menyadsarinya langsung menyapanya “lo mau kemana?” Imel berhenti dan membalikan badannya “lo siapa? Ngapain lo tanya-tanya gue. Gue gak kenal sama lo, jadi jangan sok kenal sama gue.” Jawab imel dengan ketus. Kelvin sedikit terkejut karna baru kali ini ada seorang cewek yang bersikap seperti itu padanya, ia tersenyum dan berkata “lo ada masalah sama gue? Jutek banget?” berjalan menghampiri Imel “bukan urusan lo,” “haha.. aneh lo.” Imel terus berjalan tanpa memperhatikan Kelvin.
“ayok kumpul semua” perintah Silvi dengan nada sombong. Imul ikut mengumpul dan Silvi tanpak kesal “elo..” menunjuk Imel yang malah menoleh kebelakang “elo, Imel kan?” “oh gue? Iya kenapa?” “seharusnya gue yang harus tanya kenapa lo disini..” “oh, gue mau ikutan ekskul ini.” Kan “hah.. kalo lo mau ikut gabung kita lo harus gue test dulu..” kata Silvi geram “ok” jawab Imel dengan nada rada menghina. Silvi mulai dance, dan Imel menyusul dance. Tiba-tiba semua anak berkumpul termasuk dari ekskul lain Siska, Rendi dan Rizqy melihatnya juga. Kebetulan Kelvin berjalan dan melihat keramaian itu bertanya “ada apa?” “itu Imel si anak baru lagi ditantangin ngedance sama Silvi biar bisa masuk jadi anggota. Keduanya cantik, sexy, juga sangat jago.” “oh ya?” Kelvin berjalan mendekat dan ikut melihat juga.
Imel melakukan gerakan dance dengan sangat lincah dan indah, sedangkan Silvi yang mulai geram dengan Imel, ingin segera mendorong Imel namun Imel lolos dengan gerakan salto yang memperindah gerakannya. Kemudian Imel berhenti dan mengeluarkan i-pad.nya dari tasnya dan menunjukan pad Silvi. “apa lo tau ini foto apa? Ini foto gue cheer di berbagai kejuaraan Internasional,  dan lo tau foto yang ini? Gue menang juara pertama se-Eropa. Dan lo tau siapa cewek yang ngangkat piala ini, dia adalah gue. Gue kapten dari cheer itu. Jadi mendingan lo jangan sok didepan gue. Gue enek liat cewek model-model kayak lo.” Mematikan i-padnya dan memasukannya kedalam tas kembali, dan berjalan menuju pintu. Silvi masih terkejut dan memberanikan diri untuk bicara “elo mau kemana?” Imel berhenti melangkah dan tersenyum “sepertinya gue udah males ikutan ekskul ini..” Kelvin menatapnya dengan wajah heran namun Imell tak menyadari kehadiran Kelvin. “tapi.. lo.. kan bilang mau gabung..” ucap Silvi dengan terbata-bata, Imel tersenyum lagi dan menjawab “itu kalo gue dapat perlakuan yang terhormat, mendingan gue masuk ekskul yang lain. Udah gue pergi..” ketika hendak pergi Siska memanggil Imel “meelll..” Imel menoleh dan tersenyum lagi, mereka berjalan berdua. Siswa yang masih berhamburan ditempat itu berbisik “kenapa cewek secantik Imel mau berteman sama cewek kayak Siska? Bahkan selama setahun ini dia gak punya teman” Kelvin yang mendengarnya hanya tersenyum dan beranjak ke lapangan basket.


Halo ma,, aku nulis sesuatu lagi untuk mama.. hari ini mungkin aku terkesan sngat sombong dan aku tau mama pasti gak suka. Tapi mau gimana lagi ma, dia nyebelin, dia semena mena sok kuasa gitu deh ma.. coba bayangin sapa yang suka sama cewek kayak gitu kalo aku ogah ah ma..
Oh ya ma, gak tau kenapa kalo sama Siska aku nyaman banget kayak aku deket sama adekku sendiri ma.. dia daik, dia gak kayak Sthepany yang dulu suka manfaatin aku. Justru dia yang gampang untuk dimanfaatin. Tapi aku kasihan sama dia ma, dia selalu ada disampingku, aku akan mengganggapnya seperti adik dan aku janji akan menjaganya.. J
Sudah dulu ya ma, Mela capek,uda maalem jugak. Mela tidur dulu ya ma.. imelda suayang mama sangat. I love u mam.. :* 

Imel meletakan diarynya dibawah bantalnya. Ia mematikan lampu dan mulai memejamkan matanya, namun hpnya berbunyi.. one massages “siapa jam segini.. selamat malam sahabatku, semoga mimpi indah, aku sayang kamu sobat “ Imel tersenyum dan meletakkan hpnya kembali.
Pagi ini Imel seperti biasa diantar sopirnya, papanya tidak tega kalo Imel harus berangkat sendiri. Imel turun dari mobil Mercy berwarna putihnya. Ketika ia turun ia disambut oleh Siska “pagi..” sapa Siska “iya..” mereka berjalan memasuki sekolah dan ketika melewati parkiran mobil ada Selvi dan segerombolan bebek centilnya baru keluar dari mobil honda jazz-nya. Selvi yang menyadari kehadiran Imel langsung berlagak dengan mobilnya. Imel tidak menggubris, ia terus berjalan melewati Selvy seolah-olah tidak ada orang disana.
Didalam kelas Siska mengajak Imel untuk menghadiri Prom night di sekolah dalam rangka ulang tahun sekolah. Tapi mereka harus berpasangan. “apa lo gak tertarik mel?” tanya siska “gak sama sekali” jawab Imel sambil memakan coklat kesukaannya. “kenapa?” “bosan”. Siska lemas dan meletakan kepalanya diatas bangku “padahal gue pengen..” ucap siska “dengan penampilan lo kayak gitu?” siska langsung bangkit dan memperhatikan penampilannya “kenapa? Apa ad yang salah dengan penampilan gue?” Imel memutar-putar badan siska dan berkata “semuanya sangat parah” siska duduk kembali dengan ekspresi sangat lesu “ hah.. gue gak pernah nyadar, lo bisa bantu gue?” “apa?” “perbaiki penampilan gue” imel diam sejenak dan berkata “gue kenalin elo sama nyokap gue”. “apa untungnya buat gue?” tanya Imel “ngapain ya?” “oke deh” siska meloncat girang dan memeluk imel.

Pulang sekolah Imel dan Siska berada disalon langgananya. “mas, gue mau cuci rambut aja, dan temen gue ini gue minta lo make over yang cantik ya” perintah imel pada pegawai salan “siap non imel” imel tersenyum.  Setelah lama disalon akhirnya renkarnasi siska selese. Dia tampak manis, bisa dibilang cantik malah dengan rambut digerai dan sedikit dikriting di bagian samping dan juga poni didepan yang membuatnya tampak lucu. Imel tersenyum puas dan mengangkat jempolnya, siska berjalan menghampiri imel dengan perasaan sedikit malu ia bertanya “gimana?” “perfect” jawab imel langsung ke kasir. Mereka meninggalkan salon dan menuju tempat belanja pakaian dan sepatu. “lo butuh ini, ini, ini, ini jug bagus, dan ini” imel menumpuk banyak pakaian di tangan Siska “sebanyak ini?” tanyaya “tentu saja, inni kan untuk pakaian tiap hari, apa lo mau tiap hari pake baju itu trus?” siska menggelengkan kepalanya. “ah, sepatu, assecoris juga”.
Mereka langsung pulang kerumah siska “jadi ini ruma lo?” tanya imel ketika sampe di depan ruma siska “emang gak sebesar dan semewah rumah lo” jawab siska enteng “emang lo tau ruma gue” tanya imel heran “pasti dong, masak gue sahabat lo gak tau rumah lo.ayo masuk” siska menggandeng imel masuk “dari mana lo tau?” “gue ikutin lo pas pulang.” “astaga..”
“sis, gue pengen mandi dong boleh gak?” tanya imel dengan ngipasin bajunya “tentu, tapi kamar mandi kamar gue lagi direnofasi, lo pake kamar mandi tamu aja ya” “oke, gue bisa pinjem baju lo?” “tentu”.  Imel sudah selesai mandi tapi masih mengenakan handuk tiba-tiba seorang pangeran tampan masuk kamar mandi itu Imel shock dan teriak histeris, ternyata pangeran itu adalah Kelvin. Dia juga sangat kaget tapi langsung menutup pintunya dan meminta maaf.

Bersambung ke She’s Name is Victorya part 2

Selasa, 26 April 2011

Ketika Cintaku tak Terbalas

.Cinta merupakan karunia ilahi,,
.hadirnya tanpa diundang secara tiba-tiba kita sadari kuat tertanam dalam hati..
.Getar kalbu terasa kuat saat kita menaruh cinta pada seseorang,,
.dia seakan cahaya dalam setiap langkah kita..

.Adakalanya keinginan untuk bersanding dengan orang yang kita idamkan begitu menggoda..
.Tapi bila ternyata cinta kita bertepuk sebelah tangan,, untuk apa semua kita pikirkan lagi??
.Allah Maha Pangatur, ia pasti akan mempertemukan kita dengan orang yang memberikan kebahagiaan seperti yang kita angankan,,
.Bahkan mungkin lebih dari yang kita harapkan...

Sadarkah kita..?
Saat kita mencintai seseorang itu sama artinya kita telah menghamba kepadanya…

Sadarkah kita..?
Saat seseorang yang kita cintai tidak mencintai kita, itu berarti dia melihat kekurangan pada kita?

Terpikirkah kita..?
Jika dia yang kita harap saja tidak bisa mencintai kita, apalagi yang menciptakannya??

Bersyukurlah kita yang menyadari akan kekhilafan kita…
bahwa sangat sulit untuk menggapai cinta-Nya dengan mempelajari manusia..

Sesungguhnya apa yang telah kita miliki adalah sempurna…
rupa wajah kita adalah yang terindah yang kita miliki….
namun sinarnya belum terlihat...
masih pudar dan perlu dibersihkan...
dimana letaknya tersimpan didasar yang paling dalam,yang sulit terjangkau..
didalam QALBU….

jika sinarnya sudah mendekati kesempurnaan kilaunya akan memancar…
itulah kecantikan / ketampanan yang hakiki…..
harus kita sadari seseorang yang mengerti cinta,,
mencintai bukan karena kecantikan / ketampanan atau kekayaan…
tetapi melihat pancaran yang ada pada qalbu…
karena kecantikan / ketampanan akan sirna bersama waktu..
kekayaan akan lenyap bersama putaran roda dunia…
sedangkan pancaran qalbu akan selalu abadi bersama ridha ilahi…

sekian dan wasalam...